Saya sering dipanggil Pak Bagyo. Tugas keseharian saya sebagai kepala sekolah pada SMP 1 Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Prop. DI Yogyakarta. Sebagai Kepala Sekolah, tidak ada keinginan yang lebih besar dari keinginan saya agar sekolah yang saya pimpin kedepannya menjadi "sekolah masa depan".
Sekolah masa depan yang saya maksud adalah sekolah yang berkualitas, maju dan mengglobal, tetapi tetap berpihak pada rakyat kecil. Konsep sekolah berkualitas dan memenuhi delapan Standar nasional Pendidikan (SNP) tetapi terjangkau oleh rakyat miskin adalah cita-cita besar saya.
Konsep serupa pernah kami kembangkan di sekolah-sekolah yang saya pimpin sebelum ini dan hasilnya sungguh memuaskan. karena seluruh stake holder dan pihak lain yang peduli terhadap pendidikan anak mendukung saya. Pengalaman saya tersebut sebagai berikut:
1. Tahun 1997-1999, saya menjadi Kepala Sekolah pada SMP 2 Gedangsari (Sebuah kecamatan terpencil di Gunungkidul yang sebagian besar oerang tuanya sebagai pekerja buruh yang merantau di kota lain), dan hasil kinerja kami saat itu dapat menjadikan sekolah tersebut menjadi SMP terbuka terbesar di DIY.
2. Tahun 1999-2003 saya memimpin SMP 1 Playen (sekolah tipe B dengan 18 rombel) berhasil mengembangkan kreativitas guru dan siswa dan bekerja sama dengan UNY dan Kedutaan Besar Den Mark. hingga SMP ini menjadi dikenal banyak kalangan.
3. Tahun 2003 - 2007, Saya bertugas sebagai kepala Sekolah pada SMP 1 Karangmojo, dan keberhasilan saya di SMP ini adalah bersama warga sekolh dan pihak terkait menjadikan sekolah ini berkembang sebagai SSN hingga menjadi Sekolah bertaraf Internasioal.
4. Tahun 2007 hingga sekarang saya menjadi kepala Sekoah pada SMP 1 Ponjong, di SMP ini kami ingin mengulang kembali keberhasilan-keberhasilan tersebut di atas.
Sayang sekali, Berbagai komponen dari delapan SNP di sekolah ini belum tergarap secara optimal. Sehingga di awal kinerja saya saat ini adalah mengusahakan SMP 1 Ponjong memenuhi Delan Standar Nasional Pendidikan tersebut. Kami siap untuk mengejar itu semua. Tetapi kendala yang paling saya rasakan adalah kenyataan adanya keterbasan kami di bidang sarana prasarana. Gedung banyak yang sudah rusak dan tidak lagi layak pakai. (Padahal SMP ini menyandang gelar sebagai SSN).
Banyak anggaran sekolah kami terpaksa tersedot untuk memenuhi anggaran pengadaan dan pemeliharaan Sarana Prasarana tersebut. Akibatnya ? Sungguh sangat terbatas dana kami untuk meningkatkan kesejahtreaan guru dan siswa.
Kini Gedung sekolah kami saja masih 70 % kondisinya rusak. Lantai semen sudah usang, tembok dijadikan rumah bagi jamur. dan geteng pada bocor. Benar-benar tidak mendukung bagi Joy full Learning untuk siswa dan guru. Ditambah lag mulai tahun 2009, SNP ini tidak lagi diperbolehkan memungut dana masarakat 9ortu) sekecil apapun. Kasihan deh, masak aksihan dong. 155 siswa harus kami subsidi sekolah mereka.
Hai pembaca yang budiman. kami ingin garap SMP ini secara serius. Sekarang ini saja, kami sudah mempunyai kelas bnillingual, kelas-kelas beraksentuasi khusus seperti, tata boga, Olah raga prestasi, Seni rupa, seni ukir dan kelas olimpiade. Kelas-kelas ini adalah bertujuan untuk mengekplorasi dan mengeksploitasi kelebihan, potensi dan talenta mereka (para siswa).
Tapi resikonya, kami butuh biaya banyak. Untuk itu lewat blogger ini kami tawarkan kepada anda ladang ibadah. Bantulah kami untuk maju bagaimanapun caranya, agar SMP 1 Ponjong di kelak kemudian hari menjadi sekolah andalan, sekolah pelopor dan sekolah yang mampu memberikan andil bagi kemajuan pendidikan di gunungkidul. Hubuingi nomor ini jika anda ingin peduli : 081328678222, kami pasti akan kelola bantuan anda secara proporsional dan profesional. sehingga SMP ini akan berubah dari sekolah meriang menjadi sekolah periang. Amin. terima kasih.
